Pada alamat kelas C, hanya tersedia 8 bit untuk mendefinisikan host. Subnet mask kelas C yang mungkin adalah sebagai berikut :
Binary;Desimal; Singkatan
10000000; 128; /25 (tidak valid)
11000000; 192; /26
11100000; 224; /27
11110000; 240; /28
11111000; 248; /29
11111100; 252; /30
11111110; 254; /31 (tidak valid)
11000000; 192; /26
11100000; 224; /27
11110000; 240; /28
11111000; 248; /29
11111100; 252; /30
11111110; 254; /31 (tidak valid)
Untuk contoh perhitungan subnetting, saya menggunakan 255.255.255.192
192 = 11000000
Pada bilangan binary diatas (11000000), bit 1
mewakili bit-bit subnet dan bit 0 mewakili bit-bit host yang tersedia
pada setiap subnet. 192 memberikan 2 bit untuk subnetting dan 6 bit
untuk mendefinisikan host pada masing-masing subnet.
Apa saja subnet-subnetnya? Karena bit-bit subnetnya
tidak boleh semuanya off (bernilai 0 semua) atau on (bernilai 1 semua)
pada saat yang bersamaan, maka ada 2 subnet mask yang valid.
01000000 = 64
10000000 = 128
10000000 = 128
Alamat dari host yang valid akan didefinisikan
sebagai nomor-nomor diantara subnet-subnet tersebut, dikurangi dengan
dua nomor; 1)nomor yang semua bit host bernilai 0 (off) dan, 2) nomor
dengan bit host bernilai 1 (on).
Untuk menentukan host-host ini, pertama kita harus
menentukan subnet dengan membuat semua bit host off, lalu membuat semua
bit host on untuk mencari alamat broadcast untuk subnet tersebut. Host
yang valid harus berada diantara kedua nomor atau alamat tersebut.
Subnet 64
01000000 = 64 (Network)
01000001 = 65 (Host pertama yang valid)
01111110 = 126 (Host terakhir yang valid)
01111111 = 127 (Broadcast)
01000000 = 64 (Network)
01000001 = 65 (Host pertama yang valid)
01111110 = 126 (Host terakhir yang valid)
01111111 = 127 (Broadcast)
Subnet 128
10000000 = 128 (Network)
10000001 = 129 (Host pertama yang valid)
10111110 = 191 (Host terakhir yang valid)
10111111 = 192 (Broadcast)
10000000 = 128 (Network)
10000001 = 129 (Host pertama yang valid)
10111110 = 191 (Host terakhir yang valid)
10111111 = 192 (Broadcast)
Mungkin kelihatan agak rumit yah, sekarang kita coba
cara cepat dan gampang untuk menghitung subnet. Pada bagian ini penting
sekali untuk menghafalkan hasil-hasil pemangkatan angka 2.
Berikut cara cepatnya :
Berikut cara cepatnya :
-
Jumlah subnet : 2^x – 2 = jumlah subnet. X adalah jumlah bit 1 disubnet mask. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 1 ada 2, maka jumlah subnet 2^2 – 2 = 2 subnet.
-
Jumlah Host : 2^y – 2 = jumlah host persubnet. Y adalah jumlah bit dibagian host atau bit 0. Contoh disubnet mask 11000000, jumlah bit 0 ada 6, maka jumlah host persubnet adalah 2^6 – 2 = 62 host.
-
Subnet yang valid : 256 – subnet mask = ukuran blok atau bilangan dasar. Contoh, 256 – 192 = 64. Maka 64 adalah blok size dan subnet pertama adalah 64. Subnet berikutnya adalah bilangan dasar ditambah dirinya sendiri, atau 64 + 64 = 128 (sebnet kedua). Teruslah ditambah bilangan dasar pada dirinya sendiri mencapai nilai dari subnet mask, yang bukan merupakan subnet yang valid karena semua bit-nya adalah 1 (on).
-
Alamat broadcast untuk setiap subnet : Alamat broadcast adalah semua bit host dibuat menjadi 1, yang mana merupakan nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya.
-
Host yang valid : Host yang valid adalah nomor diantara subnet-subnet dengan menghilangkan semua 0 dan semua 1.
Sampai disini gimana…? Masih belum paham…?
OK. Untuk memuaskan hasrat narsis Anda (hehehe), saya akan memberikan beberapa contoh soal.
OK. Untuk memuaskan hasrat narsis Anda (hehehe), saya akan memberikan beberapa contoh soal.
Alamat network = 192.168.10.0; subnet mask = 255.255.255.240;
- Jumlah Subnet ? 240 = 11110000 dalam binary, 2^4 -2 = 14 subnet yang valid.
- Host ? bit host = 2^4 – 2 = 14 host yang valid.
-
Subnet yang valid ? 256 – 240 = 16; 16 + 16 = 32; 32 + 16 = 48; 48 + 16 = 64; 64 + 16 = 80; 80 + 16 = 96; 96 + 16 = 112; 112 + 16 = 128; 128 + 16 = 144; 144 + 16 = 160; 160 + 16 = 176; 176 + 16 = 192; 192 + 16 = 208; 208 + 16 = 224; 224 + 16 = 240; stop. Nah,,, subnet yang valid adalah 16, 32, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224. 240 tidak termasuk karena sudah merupakan subnet masknya kita.
-
Alamat broadcast tiap subnet ? Selalunya adalah nomor yang terletak sebelum subnet berikutnya.
- Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast.
- Jumlah subnet ? 248 = 11111000 dalam binary, 2^5 – 2 = 30 subnet.
- Host yang valid ? 2^3 – 2 = 6 host.
-
Subnet yang valid ? 256 – 248 = 8; 8 + 8 = 16; 16 + 8 = 24; dan seterusnya dimana hasilnya ditambahkan dengan dirinya sendiri dan berhenti sampai 248. Itulah subnet yang valid.
-
Alamat broadcast ? Pasti nomor yang terletak sebelum subnet berikut.
- Host yang valid ? Nomor yang terletak antara subnet dan alamat broadcast.
Untuk mengerjakan soal seperti ini sangatlah
gampang. Pertama, tentukan subnet dan alamat broadcast dari
alamat-alamat IP diatas. Kita dapat melakukannya dengan menjawab
pertanyaan nomor 3 dari kelima pertanyaan besar tadi (subnet manakah
yang valid?). 256 – 224 = 32; 32 + 32 = 64. Nah… alamat node
192.168.10.33 berada diantara dua subnet dan pasti merupakan bagian
dari subnet 192.168.10.32. Subnet berikutnya yaitu 64, jadi alamat
broadcast yaitu 63 (ingat… bahwa alamat broadcast dari sebuah subnet
selalu nomor yang berada tepat sebelum subnet berikutnya). Range host
yang valid adalah 33 – 62.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar