Kesalahan-Kesalahan Kita dalam Berpikir !!
pada umumnya ada 7 macam dalam kesalahan berpikir atau kerancuan berpikir
1. Fallacy of Dramatical Instance
kesalahan berpikir ini berawal dari kecenderungan orang untuk melakukan
over-generalitation, yaitu penggunaan satu atau dua kasus untuk
mendukung argumen yang bersifat general atau umum. kerancuan semacam ini
sangat banyak di temui di masyarakat, dan biasanya overgeneralized di
ambil dari satu kasus atau dua kasus sebagai rujukan yang diambil dari
pengalaman pribadi seseorang.
contoh yang sangat konkrit yang terjadi, "wanita itu di sakiti oleh pria
sebanyak 3 kali dalam hidup nya, lalu di berkesimpulan bahwa semua
laki2 itu brengsek", itu lah contoh konkrit yang sering di temui dari
fallacy of Dramatical Instance.
2. Fallacy of Retrospective Determinism
Istilah panjang ini sebenarnya untuk menjelaskan kebiasaan orang yang
menganggap masalah yang ada yang sekarang terjadi sebagai sesuatu yang
secara historis memang selalu ada, tidak bisa dihindari, dan merupakan
akibat dari sejarah yang cukup panjang. misalanya "mengapa pelacuran itu
harus dibasmi karena pelacuran itu sepanjang sejarah pelacuran itu ada,
dan tidak bisa dibasmi, oleh karena itu yang harus kita lakukan
merelokasikan agar tidak ada dampak2 yang tidak diinginkan."
singkatnya Determinisme retrospektif adalah upaya kembali pada sesuatu yang seolah - olah sudah ditentukan oleh sejarah.
3. Post Hoc Ergo Propter Hoc
istilah ini berasal dari bahasa latin,
Post = sesudah
Hoc = Demikian
Ergo = karena itu
Propter = disebabkan
hoc = demikian
intinya, sesudah itu - karena itu - oleh sebab itu.
memang sulit apabila diterjemahkan secara terminologis, tetapi kata2
yang panjang dan sulit dipahami ini intinya bahwa akibat yang dihasilkan
tidak sesuai dengan sebabnya, akan tetapi dipercaya bahwa penyebabnya
tidak sesuai itu. contoh konkritnya "orang tua lebih menyayangi seorang
anak dibandingkan anak lainnya hanya karena orang tua itu naik pangkat,
keadaan ekonominya yang baik setelah mempunyai anak kesayangannya itu.
dulu orang tua ini sengsara dan yang kena getah anak pertamanya dan
berkata "anak pertama ini membawa sial, zaman anak ini kami sengsara,
nah anak yang bungsu ini yang membawa keberuntungan.
4. Fallacy Of Misplaced Concretness
intinya kerancuan ini adalah mengkonkritkan sesuatu yang pada hakikatnya
abstrak, misalnya "mengapa Negara A miskin? karena sudah menjadi
takdirnya negara A miskin, Takdir merupakan sesuatu yang abstrak, jika
jawabannya seperti itu maka Negara A tidak bisa dirubah lagi menjadi
negara yang sejahtera.
5. Argumentum Ad Verecundiam
intinya Berargumen dengan menggunakan Otoritas, padahal otoritas itu
tidak relevan dan ambigu, otoritas itu sesuatu yang sudah diterima
kebenarannya secara mutlak.
6. Fallacy Of Composition
misalnya, dikampung saya, ada orang yang membudidayakan jamur, sehingga
menjadi perusahaan besar dan mendatangkan uang yang banyak pada orang
tersebut, lalu melihat itu seluruh penduduk menjual kebunnya untuk
dijadikan modal berbisnis jamur, akibatnya semua penduduk kampung saya
bangkrut karena merosotnya permintaan dan membludak pasokan barang.
singkatnya terapi yang berhasil untuk satu orang dianggap berhasil untuk
semua orang, inilah Fallacy of composittion.
7. Circular Reasoning
pemikiran yang berputar - putar, menggunakan kesimpulan untuk mendukung
asumsi yang digunakan lagi untuk menuju kesimpulan semua, hal ini sangat
sering ditemui, ketika saya berdiskusi dengan teman saya, teman saya
mengemukakan hipotesis " apabila organisasi dikembangkan dengan baik
maka program transmigrasi akan berjalan lancar." saya tanya " apa
buktinya organisasi itu berjalan lancar ?" ia jawab "kalau programnya
berjalan lancar". saya tanya lagi "Program lancar, artinya?" ia menjawab
" artinya pengembangan organisasinya baik." inilah contoh circular
reasoning, ini sama saja membuat hipotesis " apabila seorang manusia
laki laki, maka dia pasti pria".
(Sumber : Kamus Populer, Kamus Bahasa Inggris, Kamus Bahasa Latin,
Rekayasa Sosial - Jalaluddin Rakhmat, Logika - Mundiri dan buku lainnya
yang pernah saya baca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar